Ultah Komunitas Djadoel ke 1

Ultah Komunitas Djadoel ke 1

Barang antik, tidak berarti usang atau kuno. Barang-barang produksi 10-20 tahun lalu, masih banyak yang dirawat rapi oleh para kolektor. Sebut saja kaset tape Si Unyil. Melihatnya saja, langsung timbul kenangan lama era 1980-an.

"Iiih, jadul bangeet sih...!". Seketika seorang kawan setengah berteriak melihat
pajangan sejumlah produk barang-barang yang sudah langka itu. Sejumlah barang
yang dipamerkan, bukanlah barang antik nan kuno. Barang-barang ini masih bagus dan terawat, serta masih layak digunakan. Tak hanya itu, suasana bazar ini terasa membawa kita flash back ke masa tempo doeloe.

Itulah kesan dari Galeri the Roemah 7A di Jl Lebak Bulus I/7A, Kelurahan Cilandak Barat, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (2/5/2010) siang. Begitu masuk, pengunjung disuguhi tiga kendaraan jadul alias tua seperti Volkwagen (VW) dan Mercy, serta beberapa kendaran tahun 1945-an. Bangunan galeri yang berbentuk Joglo pun menambah suasana semarak bazar.

Terhitung ada 16 stan, di galeri ini yang mengikuti bazar sejumlah barang produk lama itu. Bazar ini pun sangat menarik perhatian sejumlah orang, khususnya para penggemar dan pengoleksi benda-benda antik dan langka. Maklum, hari itu merupakan ragkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-1 Komunitas Djadoel. Dalam acara itu sejumlah pengurus Komunitas Djadoel pun memotong nasi tumpeng yang dibagikan kepada anggota dan pengunjung lainnya.

Yang menarik dari bazar ini, sebagian barang koleksi memang ada yang diperjualbelikan atau sekedar bertukar (barter) dengan barang yang sejenis atau semerek atau pun barang lainnya. Namun, ada juga barang-barang antik ini yang ditulisi di lapak "Not for Sale, Display Only". Barang yang dipajang itu antara lain, kamera dan view camera, buku cerita atau komik, majalah, berbagai produk dan merek rokok, mainan anak-anak, Tin Toys, perabotan, piring, mangkuk, rantang, termos, mesin jahit, bahkan sampai ada koleksi periskop kapal selam segala.

Sejumlah lagu dalam piringan hitam dan kaset lama juga dipajang. Ada album The Beatles, Koes Ploes, Anna Mantovani, Chrisye, keroncong dan kaset seri Si Unyil. sejumlah koleksi album para penyanyi era tahun 1950-1980-an banyak dipajang dan dijual. Tak hanya itu, mulai berbagai jenis dan merek jam pun ikut meramaikan bazar, poster, iklan, rol film bioskop dan bahkan kaleng-kaleng kerupuk pun tak mau kalah berpamer ria.

Untuk mengumpulkan barang-barang yang sudah langka dan tak ada di pasaran lagi ini memang tak mudah. Kegemaran atau hobi serta jiwa untuk memburu barang yang sudah langka ini menjadi motivasi yang kuat bagi kolektor. Selain itu, jalinan komunikasi dan silaturahim mereka juga sangat kuat, sehingga menambah jaringan untuk memperoleh barang-barang itu.

"Ini kan merupakan rangkaian acara peringatan Ultah Komunitas Djadoel yang pertama. Komunitas Djadoel ini kan baru dibentuk pada 11 April 2009, ya jadi baru satu tahunan. Tapi sebenarnya eksistensi komunitas ini jauh sebelum pembentukannya memang sudah ada, mungkin mulai sering ngumpul sejak tahun 2007 lalu," kata Ketua Komunitas Djadoel, Daniel Supriyono, kepada detikcom mengisahkan terbentuknya komunitas para kolektor benda langka nan jadul itu.

Daniel mengisahkan, pada awal sebelum terbentuknya Komunitas Djadoel ini, para kolektor sering bertemu dalam bazar-bazar barang-barang antik atau pameran batik. "Ya lama-kelamaan kita saling mengenal. Lalu tahun 2007 kita kumpul di Cafe O'Lala Bintaro Plaza untuk membuat komunitas. Setelah terbentuk, kami mulai memberanikan diri untuk melakukan kerjasama dengan pihak lainnya, seperti Cafe baru atau lama, rumah makan, agar masyarakat bisa melihat koleksi kita. Lama-lama kita diajak untuk menggelar bazar di mall, plaza dan komunitas lainnya," ungkap fotografer di Tabloid Nova ini.

Berita lengkapnya ada di Detiknews:
Berita sejenis ada juga di: